News Minggu, 17 Juli 2022 | 12:07

61 Seniman Berkolaborasi di Pameran Seni Rupa Artjog 2022 

Lihat Foto 61 Seniman Berkolaborasi di Pameran Seni Rupa Artjog 2022  Pameran Seni Rupa ArtJog 2019 lalu. (Foto: Kemenparekraf)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Sedikitnya 61 seniman atau perupa akan berkolaborasi di ajang Artjog yang akan digelar pada 7 Juli – 4 September 2022, di Jogja National Museum, Yogyakarta. 

Selain itu, sebanyak 150-200 karya seni hasil karya seni kontemporer bakal dihadirkan dalam event tahunan yang sudah diadakan sejak 2008 tersebut. 

Hal itu diungkapkan Direktur Program Artjog Gading Paksi, dilansir dari laman Kemenparekraf, Minggu, 17 Juli 2022.

Gading mengatakan, Artjog 2022 adalah festival seni kontemporer yang tujuan utamanya adalah pameran seni rupa

"Kami tidak menutup kesempatan untuk siapapun. Ruang lingkupnya dari mana saja. Tahun ini, kami ingin menekankan kembali bahwa Artjog adalah ruang yang sangat inklusif, untuk semua orang,” kata Gading.

Disebutnya, event kali ini jumlah seniman yang berpartisipasi lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya. 

Gading menilai karya seni di Artjog kali ini lebih berkualitas dan variatif. Artjog 2022 memamerkan hasil eksperimen dan pengembangan ide para seniman.

Tema Artjog 2022 adalah Expanding Awareness yang merupakan sub judul dari rangkaian acara Arts In Common, sebuah program yang sudah dilaksanakan sejak 2019. 

Para kurator telah merangkum karya seni sejak 2019-2022 demi inklusivitas Artjog itu sendiri, termasuk dari dan untuk teman-teman difabel dan anak-anak.

“Tema ini menjadi salah satu sisi refleksi kami tentang apa yang terjadi 2 tahun kemarin. Kami ingin menegaskan bahwa Artjog aware dengan teman-teman sekitar, seperti anak-anak dan teman difabel yang kadang suka terlupakan dalam pameran seni. Kami ingin menjadikan peristiwa ini sebagai momentum inklusif, siapapun boleh terlibat,” ucap Gading.

Secara tradisi, Artjog menampilkan karya dari commission artist, yaitu Ay Tjoe Christine, seorang seniman asal Bandung. 

Baca juga:

Seniman dan Anak Muda Aceh Tunjukkan Keprihatinan terhadap Satwa Lewat Seni

Secara khusus, Gading menyebutkan bahwa dia dan penyelenggara  meminta seniman untuk membuat suatu karya yang ramah anak. 

Bekerja sama dengan seniman asal Yogyakarta, Tempa, Artjog menghadirkan sebuah instalasi seni modular yang bisa dimainkan oleh anak-anak. 

Aware Difabel dan Anak

Selain itu, Artjog juga menggandeng teman-teman seniman dari Jogja Disability Arts untuk menciptakan sebuah karya kolaboratif. Instalasi dengan teman difabel ini akhirnya mengisi ruang khusus di Artjog. 

“Artjog di sini berperan sebagai media atau subsektor yang mendukung seni secara inklusif. Tanggung jawab Artjog adalah memberikan ruang sebaik-baiknya untuk memfasilitasi seniman, dari segi teknisnya, agar karya mereka bisa direpresentasikan dengan baik. Jika demikian, maka orang juga akan nyaman menikmatinya,” imbuh Gading. 

Gading berharap pelaksanaan Artjog bisa memberikan dampak yang luas. Tidak hanya antara seniman dengan penikmatnya, tetapi juga pihak-pihak pendukung lainnya, seperti penyedia lighting, pemasang instalasi, bahkan hingga ke tukang parkir dan penyedia hotel untuk para pengunjung dan seniman yang datang. 

Inilah lapisan ingin disentuh oleh Artjog agar bisa menciptakan dampak tidak langsung tapi terasa ke berbagai pihak.[]

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya